OBSESSIF – KOMPULSIF
Oleh: Iredho Fani Reza
Sebelum memahami
dari symptom obsesif – kompulsif, kita ketahui terlebih dahulu dari mana asal
dan merupakan bagian darimana obsesif kompulsif tersebut.
A.
Psikoneurosa
Psikoneurosa
adalah penyakit mental lunak yang ditandai oleh, wawasan yang keliru mengenai
sifat kesulitanya, konflik – konflik batin, reaksi – reaksi kecemasan,
kerusakan parsial pada struktur kepribadian,
sering ditandai dengan fobia – fobia, gangguan pencernaan dan tingkah
laku obsesif – kompulsif (J.P.
Chaplin, 1981, Kartini Kartono).
Dari pengertian psikoneurosa diatas dapat diambil
kesimpulan dari pengertian psikoneurosa adalah gangguan fungsional pada system
syaraf, mencangkup pula disintegrasi sebagian dari kepribadian, khususnya
terdapat berkurang atau tidaknya adanya kontak antara pribadi sekitar, walaupun
seseorang tersebut masih memiliki wawasan.
B.
Psychastenia
Psychastenia
merupakan tipe psikoneurosa yang ditandai oleh reaksi – reaksi kecemasan
dibarengi kompulsif, obessif dan ketegangan – ketegangan fobik (akibat fobia).
Simptom – simptom :
Ψ
Phobia yaitu,
ketakutan – ketakutan yang abnormal dan tidak rill
Ψ
Obsessif
yaitu, tingkah laku yang merasa dikejar – kejar, tidak tenang, penuh
ketegangan, seperti mu gila.
Ψ
Kompulsif yaitu,
tingkah laku paksaan untuk berbiat sesuatu yang tidak bias ditahan.
*(simptomp phobia tidak akan dijelaskan)
C.
Simtomp Obsessif
Obsessif
adalah emosi yang terus menerus melekat pada seseorang yang mengalaminya secara
sadar selalu berusaha untuk menghilangkanya.
Simptomp
obsessif ini terdapat pada penderita psychatenia, biasanya emosi tersebut tidak
menyenangkan dan tidak irasional, tapi tidak bias dibendung.
Perspektif menurut psikologi
sebab dari munculnya simptomp obsessif ini :
Penekanan
pengalaman – pengalaman seksual di masa lampau. Ada godaan pengamalan seksual ,
yang diikuti oleh agresi seksual. (Freud, dalam Kartini Kartono).
Timbulnya
konflik diantara kecenderungan untuk melakukan sesuatu yang didorong oleh nafsu
keinginan, melawan ketakutan yang hebat untuk melakukanya. Sehingga sesuatu
yang diinginkan harus segera terealisasi.
Treatment :
Dengan jalan menemukan mula sebab pengalaman –
pengalaman pahit yang ditekan. Agar supaya diberi jalan adjustment untuk
menjabarkan dan menghilangkan konflik – konflik batin tersebut.
D.
Simptomp Kompulsif
Kompulsif adalah impuls yang tidak tertahankan dan
tidak bias dicegah untuk melakukan sesuatu perbuatan.
Simptomp
kompulsif ini terdapat pada penderita psychatenia, biasanya keinginan tersebut
tidak bias dikontrol dan tidak bisa dikendalikan, serta bertentangan dengan
kemauan yang sadar sewaktu melakukanya.
Perspektif
menurut psikologi sebab dari munculnya simptomp kompulsif ini :
Pengalaman – pengalaman lama dengan terjadinya
trauma mental dan emosional, terdapat pula konflik – konflik keinginan akan
sesuatu yang terjadi akibat keinginan yang ditekan. Biasanya juga disertai
dengan tics {gerakan pada otot di
badan (menganggukan kepala tanpa disadari)}.
E.
Obsessif – Kompulsif
Obsessif
– Kompulsif adalah kekacauan psikoneurotis dengan kecemasan – kecemasan, yang
berkaitan dengan pikiran – pikiran yang tidak terkontrol, dan berhubungan
dengan impuls – impuls repetitive untuk melakukan sesuatu.
Bentuk
– bentuk tingkah laku Obsessif – Kompulsif :
Ψ Kleptomania : tendensi yang tidak bisa dicegah untuk
mencuri.
Ψ Pyromania : tendensi yang tidak bisa dicegah untuk
membakar.
Ψ Dipsomania : tendensi yang tidak bisa dicegah untuk
meminum minuman keras.
Ψ Ritualistic : tendensi tidak bisa dicegah untuk melakukan sesuatu perbuatan
suatu ide. (terus menerus menghitung, kerapian yang berlebih – lebihan, sex
yang berlebihan).
Refrensi :
Ψ Kartini, Kartono. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual. Mandar Maju. Bandung.
2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar