Senin, 13 Januari 2014

OBSESSIF-KOMPULSIF

OBSESSIF – KOMPULSIF

Oleh: Iredho Fani Reza

Sebelum memahami dari symptom obsesif – kompulsif, kita ketahui terlebih dahulu dari mana asal dan merupakan bagian darimana obsesif kompulsif tersebut.

A.    Psikoneurosa

Psikoneurosa adalah penyakit mental lunak yang ditandai oleh, wawasan yang keliru mengenai sifat kesulitanya, konflik – konflik batin, reaksi – reaksi kecemasan, kerusakan parsial pada struktur kepribadian,  sering ditandai dengan fobia – fobia, gangguan pencernaan dan tingkah laku obsesif – kompulsif (J.P. Chaplin, 1981, Kartini Kartono).

Dari pengertian psikoneurosa diatas dapat diambil kesimpulan dari pengertian psikoneurosa adalah gangguan fungsional pada system syaraf, mencangkup pula disintegrasi sebagian dari kepribadian, khususnya terdapat berkurang atau tidaknya adanya kontak antara pribadi sekitar, walaupun seseorang tersebut masih memiliki wawasan.

B.     Psychastenia

Psychastenia merupakan tipe psikoneurosa yang ditandai oleh reaksi – reaksi kecemasan dibarengi kompulsif, obessif dan ketegangan – ketegangan fobik (akibat fobia).

Simptom – simptom  :
Ψ      Phobia yaitu, ketakutan – ketakutan yang abnormal dan tidak rill
Ψ      Obsessif yaitu, tingkah laku yang merasa dikejar – kejar, tidak tenang, penuh ketegangan, seperti mu gila.
Ψ      Kompulsif yaitu, tingkah laku paksaan untuk berbiat sesuatu yang tidak bias ditahan.
*(simptomp phobia tidak akan dijelaskan)

C.    Simtomp Obsessif

Obsessif adalah emosi yang terus menerus melekat pada seseorang yang mengalaminya secara sadar selalu berusaha untuk menghilangkanya.

Simptomp obsessif ini terdapat pada penderita psychatenia, biasanya emosi tersebut tidak menyenangkan dan tidak irasional, tapi tidak bias dibendung.

Perspektif menurut psikologi sebab dari munculnya simptomp obsessif ini :

Penekanan pengalaman – pengalaman seksual di masa lampau. Ada godaan pengamalan seksual , yang diikuti oleh agresi seksual. (Freud, dalam Kartini Kartono).

Timbulnya konflik diantara kecenderungan untuk melakukan sesuatu yang didorong oleh nafsu keinginan, melawan ketakutan yang hebat untuk melakukanya. Sehingga sesuatu yang diinginkan harus segera terealisasi.

Treatment :
Dengan jalan menemukan mula sebab pengalaman – pengalaman pahit yang ditekan. Agar supaya diberi jalan adjustment untuk menjabarkan dan menghilangkan konflik – konflik batin tersebut.

D.    Simptomp Kompulsif

Kompulsif adalah impuls yang tidak tertahankan dan tidak bias dicegah untuk melakukan sesuatu perbuatan.

Simptomp kompulsif ini terdapat pada penderita psychatenia, biasanya keinginan tersebut tidak bias dikontrol dan tidak bisa dikendalikan, serta bertentangan dengan kemauan yang sadar sewaktu melakukanya.

Perspektif menurut psikologi sebab dari munculnya simptomp kompulsif  ini :

Pengalaman – pengalaman lama dengan terjadinya trauma mental dan emosional, terdapat pula konflik – konflik keinginan akan sesuatu yang terjadi akibat keinginan yang ditekan. Biasanya juga disertai dengan tics {gerakan pada otot di badan (menganggukan kepala tanpa disadari)}.

      E.     Obsessif – Kompulsif

Obsessif – Kompulsif adalah kekacauan psikoneurotis dengan kecemasan – kecemasan, yang berkaitan dengan pikiran – pikiran yang tidak terkontrol, dan berhubungan dengan impuls – impuls repetitive untuk melakukan sesuatu.

       Bentuk – bentuk tingkah laku Obsessif – Kompulsif :
      
Ψ      Kleptomania : tendensi yang tidak bisa dicegah untuk mencuri.
Ψ      Pyromania : tendensi yang tidak bisa dicegah untuk membakar.
Ψ      Dipsomania : tendensi yang tidak bisa dicegah untuk meminum minuman keras.
Ψ      Ritualistic : tendensi tidak bisa  dicegah untuk melakukan sesuatu perbuatan suatu ide. (terus menerus menghitung, kerapian yang berlebih – lebihan, sex yang berlebihan).

Refrensi :
Ψ      Kartini, Kartono. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual. Mandar Maju. Bandung. 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar